Sabtu, 27 Agustus 2011

Cara mudah mengentaskan kemiskinan di sekitar kita


  • Seringkali topik ini dijadikan bahan pembicaraan di beberapa stasiun TV dan bahkan menjadi sangat populer bila menjelang perlehatan akbar demokrasi 5 tahunan di Indonesia alias Pemilu. Ya...para politikus tidak bosan-bosannya mengusung dan mengulas topik yang satu ini, sambil berharap mendapat simpati yang sebanyak-banyaknya dari rakyat Indonesia.
    Tetapi lepas dari dijadikannya topik ini menjadi komoditas di setiap pemilu, sejujurnya bisa tidak seh kita benar-benar mengentaskan/mengurangi angka kemiskinan di bumi pertiwi ini? Jawabannya BISA, jika kita mau...lalu dimulai darimana? mari kita mulai dari orang "terdekat" kita, yaitu: PEMBANTU rumah tangga yang kita pekerjakan sehari-hari.
    Kenapa harus dimulai dari pembantu kita? setiap orang tentunya tidak akan berfikir ataupun mempunyai cita-cita untuk menjadi pembantu rumah tangga, tetapi karena kondisi ekonomi yang kuranglah akhirnya mereka mau tidak mau dan suka tidak suka menjadi seorang pembantu rumah tangga alias terpaksa.
    Jadi hampir dipastikan bahwa semua pembatu rumah tangga itu adalah orang miskin. Lalu bagaimana kita membantu mereka keluar dari kemiskinan? berikut ini beberapa saran & pengalaman penulis dalam mengentaskan kemiskinan yang dimulai dari seorang pembantu rumah tangga, antara lain:
    1. Berikanlah upah/gaji yang layak. Standar kelayakan upah/gaji seorang pembantu bisa kita cari tahu sendiri kepada para tetangga di lingkungan sekitar rumah kita. Jangan berikan upah/gaji di bawah standar kelayakan tersebut, karena selain akan membuat mereka menjadi tidak betah, juga akan membuat jelek nama kita sebagai majikannya (karena biasanya mereka selalu ngerumpi ke sesama pembantu, dan topik yang paling sering dibicarakan adalah sikap/kondisi majikannya sendiri)
    2. Berikanlah upah/gaji tepat waktu, jangan sekali-kali mengulur-ngulurnya, karena upah/gaji mereka biasanya selalu ditunggu-tunggu keluarganya di kampung halamannya. Coba bayangkan bila kita terlambat memberikan gaji mereka, mungkin saja akan membuat keluarganya di kampung akan kelimpungan untuk membayar kewajiban ini-itu (mis: uang sekolah anak/adiknya) atau bahkan menahan lapar karena tidak bisa membeli kebutuhan makan, dan pada akhirnya mereka berhutang dahulu kepada tetangga atau bahkan kepada rentenir yang biasanya menjadi "penyelamat" instant di kampung-kampung
    3. Berikanlah THR (minimal 1 bulan gaji) setiap menjelang hari raya (Idul Fitri), karena mungkin uang THR ini akan digunakan untuk membelikan hadiah/pakaian baru buat anak/adik mereka di kampung
    4. Berikanlah makanan yang bergizi/layak serta kebutuhan hidup sehari-hari yang berguna, mis: jenis makanan jangan dibeda-bedakan dengan makanan kita sebagai majikannya, memenuhi kebutuhan minimal (sabun, pasta gigi, pembalut untuk pembantu wanita, dll), dll
    5. Ajarilah mereka untuk menabung, meskipun tidak seberapa, karena jaman sekarang para pembantu rumah tangga biasanya suka ikut-ikutan gaya hidup hedonisme/konsumtif yang mereka serap lewat sinetron murahan di TV
    6. Nah untuk kita yang merasa sudah "berkelebihan" ada baiknya bila kita membantu mereka dengan mengangkat anak-anak/adik-adik mereka menjadi Anak Asuh kita, karena dengan begitu mereka tidak akan kesulitan lagi dalam memenuhi kebutuhan sekolah mereka (mis: uang sekolah, buku-buku, dll). Dengan begitu mungkin upah/gaji yang kita berikan setiap bulan bisa ditabung untuk keperluan mereka nanti.

  • Nah, apabila semua majikan yang mempunyai pembantu rumah tangga bisa melakukan semua point di atas...niscaya program pemerintah dalam mengentaskan angka kemiskinan di negeri ini akan sukses dan suatu saat nanti topik ini akan menjadi basi atau tidak pantas lagi menjadi dagangan politik setiap pemilu...

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar