Minggu, 28 Agustus 2011

Lubang Biopori yang menyelamatkan bumi

Hari gini, masih menunggu respon pemerintah? apa kata dunia?..ya, seperti punduk merindukan bulan apabila kita masih menunggu respon pemerintah dalam mencegah kerusakkan lingkungan. Mari kita berbuat sesuatu untuk bumi ini dan mulailah dari diri kita sendiri.
Tidak dibutuhkan teknologi yang rumit serta mahal, tidak juga dibutuhkan waktu yang lama dalam melakukannya. Salah satu cara yang paling murah & mudah adalah dengan membuat lubang biopori. Ya, dengan membuat lubang biopori kita sudah memberi sumbangan guna menyelamatkan bumi ini dari kerusakkan yang lebih parah, antara lain: banjir, kekeringan, sampah, dll.
Apa itu lubang biopori? lubang biopori adalah lubang dengan diameter sekitar 10 cm dan dengan kedalaman sekitar 1 m saja. Untuk membuatnya kita bisa menggunakan bor manual yang kita rancang sendiri atau bisa minta bantuan pemikiran dari tukang-tukang las di pinggir jalan tentang bagaimana cara/bentuk bor untuk membuat lubang seperti itu, atau kita bisa menghubungi Universitas Institut Pertanian Bogor guna melakukan pemesanan alat bor ini.
Setelah membuat lubang biopori ini, kita bisa mengisinya dengan sampah-sampah organik (sampah yang bisa hancur) mis: sisa-sisa makanan, daun-daun kering, potongan rumput/daun, dll. Jangan sekali-kali mengisinya dengan sampah anorganik (mis: plastik, karet, dll) atau dengan cairan kimia (mis: air diterjen, oli, minyak, dll), karena bahan-bahan tsb selain tidak mudah hancur, juga bisa mencemari tanah.
Semua sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang biopori akan "mengundang" cacing, mikroba penghancur, dll untuk memakannya, jalan yang dibuat oleh cacing dan mikroba tsb-lah yang akan membentuk pori-pori, itulah sebabnya kita menyebutnya "lubang biopori". Pori-pori tsb berguna sebagai jalannya resapan air yang jatuh ke tanah (mis: air hujan) agar cepat meresap masuk ke dalam tanah, sehingga apabila kita membuat lubang biopori yang cukup banyak, maka hal ini juga dapat mencegah terjadinya banjir, serta memberikan kecukupan persediaan air tanah yang mungkin telah berkurang akibat disedot secara berlebihan oleh industri-industri.
Bayangkan bila setiap rumah tangga memiliki minimal 1 lubang biopori? mungkin bencana banjir ataupun penurunan permukaan tanah akibat hilangnya air tanah bisa kita cegah. Dengan membuang sampah organik ke dalamnya pun kita secara tidak langsung sudah memberikan kontribusi dalam mencegah pencemaran bumi ini, paling tidak dari gangguan bau busuk.
Bagaimana kalau lubang bioporinya penuh? jangan khawatir selama yang kita masukkan ke dalam lubang biopori itu adalah sampah-sampah organik, maka dalam hitungan hari sampah-sampah tsb sudah hilang/habis dimakan oleh cacing atau mikroba. Untuk itu disarankan bila kita mempunyai halaman rumah yang cukup besar, buatlah beberapa lubang biopori (mis: 30 lubang), sehingga setiap hari kita bisa membuang sisa-sisa makanan ke dalam 1 lubang biopori, dan kita mengisi dalam lubang yang sama setelah 30 hari kemudian, dan pada saat itu lubang biopori tsb sudah kosong kembali.
Gampang khan, memberikan kontribusi yang positif untuk bumi ini? ingat kita hanya meminjam bumi ini dari anak cucu kita, maka kembalikanlah kepada mereka dalam keadaan yang masih baik....kalau bukan sekarang kapan lagi dan kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan bumi ini...let's go green now!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar